Projo selama ini dikenal sebagai organisasi relawan yang mendukung Joko Widodo—termasuk kampanye Pilpres 2014 dan 2019. Namun, baru-baru ini muncul perubahan penting:
-
Budi Arie menyatakan bahwa Projo bukan lagi akronim dari “Pro Jokowi”. detikcom+1
-
Projo akan mengganti logo organisasi yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi agar tidak “terkesan kultus individu”. detikcom+1
-
Nama “Projo” tetap dipertahankan namun menurut Budi Arie:
“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi Projo itu sendiri artinya negeri dalam bahasa Sanskerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi artinya rakyat.” detikcom+1
Alasan Transformasi
Menurut penjelasan pengurus:
-
Mereka ingin memperkuat identitas organisasi sebagai gerakan relawan masyarakat yang berdiri di atas cinta tanah air dan rakyat, bukan sekadar dukungan pribadi kepada satu figur.
-
Pergantian logo dan klarifikasi nama dianggap langkah strategis untuk memperluas basis pro-rakyat dan bukan hanya figur politik tertentu.
-
Budi Arie juga menegaskan bahwa Projo tidak akan menjadi partai politik, tetap berstatus sebagai organisasi kemasyarakatan. CNN Indonesia+1
Implikasi Perubahan
-
Pergerakan relawan yang awalnya sangat identik dengan Jokowi kini menunjukkan sinyal bahwa mereka hendak mengubah arah dan persepsi publik—menjadi relawan yang lebih umum dan berbasis rakyat.
-
Perubahan tersebut bisa jadi merespon dinamika politik menjelang Pilpres 2029, atau keinginan untuk memperluas jangkauan dukungan di luar lingkup figur tunggal.
-
Pernyataan ini membantu menjawab kritik yang menyebut Projo terlalu terpaut pada satu figur politik—sekarang mereka menegaskan bahwa fondasi organisasi bersifat lebih luas.
🌐 Dampak Geopolitik dan Ketahanan Nasional
-
Dengan melibatkan perwira aktif ke DPN, Indonesia menekankan aspek ketahanan nasional menyeluruh (whole-of-nation approach) yang mencakup militer, sipil dan kebijakan strategis.
-
Di era tantangan seperti siber, maritim, energi dan geopolitik Indo-Pasifik, peran DPN menjadi sangat vital—dan kehadiran perwira militer dapat memperkuat kapasitas Indonesia merespon ancaman kompleks.
-
Namun, penting untuk mengimbanginya dengan kebijakan yang mengedepankan demokrasi dan kontrol sipil agar penugasan tidak melewati batas-batas konstitusional.
📈 Signifikansi bagi TNI AD dan Karier Perwira
-
Penugasan ke DPN membuka jalur karier non-matra bagi perwira TNI AD—yakni beralih dari tugas taktik/operasional ke tugas kebijakan dan strategis nasional.
-
Hal ini memberikan alternatif pengembangan karier yang bisa menarik bagi generasi muda TNI AD yang ingin berkontribusi dalam ranah kebijakan.
-
Tetapi, perlu diingat bahwa penugasan di lembaga strategis tidak menggantikan tugas utama TNI AD di bidang pertahanan dan keamanan—keduanya harus berjalan bersamaan.
Kesimpulan
Meskipun publik selama ini mengenal Projo sebagai “relawan Pro Jokowi”, klarifikasi dari pimpinan menunjukkan bahwa nama organisasi tersebut memiliki makna yang lebih dalam: “negeri dan rakyat”. Dengan transformasi logo dan penegasan bahwa Projo bukan singkatan “Pro Jokowi”, organisasi ini menunjukkan arah baru sebagai gerakan relawan berbasis rakyat, bukan figur tunggal.
