Mulai dari era Nusantara, penjajahan, perjuangan melawan penjajah, masa kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan dari Belanda dan pemberontak, hingga berbagai dinamika politik dalam negeri, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa sejarah.
Artikel ini menguraikan 25 peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Anda harus mengetahui peristiwa sejarah ini, terutama bagi anak sekolah.
Peristiwa Sejarah Indonesia yang Wajib Diketahui
Berikut ini adalah 25 peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, mulai dari kedatangan Eropa hingga reformasi modern.
1. Kedatangan Bangsa Eropa
Menurut buku Sejarah Indonesia Modern (2007) oleh MC Ricklefs, Portugis tiba di Malaka tahun 1509 sebagai bangsa Eropa pertama. Setelah berhasil diusir, Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque kembali ke wilayah tersebut pada tahun 1511.
Ekspedisi Cornelis de Houtman dari Belanda pertama kali datang ke Banten pada tahun 1596. Mereka mengangkut sejumlah besar rempah-rempah ke Belanda. VOC kemudian mengambil alih kekuasaan Portugis pada tahun 1602.
Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan dan diambil alih oleh pemerintah Belanda. Prancis (1800-1811) dan Inggris (1811-1816) bertahan selama masa pendudukan Belanda.
2. Lahirnya Budi Utomos (1908)
Organisasi Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908, masih selama penjajahan Belanda. Tokoh seperti Soetomo dan Wahidin Soedirohoesodo adalah beberapa mahasiswa Budi Utomo yang mendirikan STOVIA (Sekolah Kedokteran di Jawa). Organisasi ini didirikan pada awal perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.
3. Sumpah Pemuda (1908)
Setelah Budi Utomo, banyak organisasi muncul, seperti Tri Koro Dharmo dan organisasi kesukuan seperti Jong Java, Jong Celebes, dan Jong Batak. Gagasan untuk menyatukan Nusantara semakin kuat, dan pada 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda diucapkan.
Setelah pertemuan ini, nama Indonesia semakin dikenal. Saat itu, Wage Rudolf Supratman memperkenalkan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, para pemuda berkomitmen untuk memerdekakan Indonesia dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda.
4. Indonesia Dikuasai Jepang (1942)
Pada tahun 1942, sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Batavia, diduduki oleh Jepang. Belanda akhirnya menyerah kepada Jepang tanpa syarat dengan menandatangani Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942. Di masa Jepang inilah perjuangan kemerdekaan berkembang pesat.
5. Seokarno Memperkenalkan Pancasila ( 1 Juni 1945)
Dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Jepang berkomitmen untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. 29 Mei 1945 adalah tanggal pembukaan sidang pertama BPUPKI. Dengan nama Pancasila, Soekarno mengusulkan dasar negara Indonesia pada 1 Juni 1945.
6. Kejadian Rengasdengklok pada tanggal (16 Agustus 1945)
Kalangan pemuda tidak setuju dengan janji Jepang untuk memberi kemerdekaan. Golongan muda menginginkan Soekarno mengumumkan kemerdekaan segera.
Menurut setneg.go.id, pada dini hari 16 Agustus 1945, para pemuda memaksa Bung Karno dan Bung Hatta diculik ke Rengasdengklok. Bung Karno mengambil tindakan ini dengan cepat setelah proklamasi kemerdekaan.
7. Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945): Proklamasi
Di Rengasdengklok sempat terjadi perdebatan panas. Namun, Bung Karno akhirnya mencapai kesepakatan dan memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Kembali ke Jakarta, mereka berkumpul di rumah Laksamana Maeda, yang melindungi mereka. Di sana, mereka membuat bendera merah putih dan menyusun naskah proklamasi.
Soekarno kemudian mengumumkan kemerdekaan di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
8. Pertempuran di Wilayah Medan (Oktober 1945)
Kemerdekaan Indonesia tidak serta merta membebaskan negara dari upaya negara lain untuk mengambil tanahnya.
Salah satunya adalah kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA), juga dikenal sebagai Netherlands Indies Civil Administration (NHDA), pada 9 Oktober 1945, dengan tujuan untuk merebut wilayah Indonesia.
Para remaja Medan dengan cepat membentuk TKR untuk melawan. Pada 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran di Medan Area.
10. Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945
Brigjen AWS Mallaby dan tentara Sekutunya tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Rakyat Surabaya terlibat dalam pertempuran melawan Sekutu. AWS Mallaby kalah dalam pertarungan itu.
Sekutu marah dan meminta rakyat bersenjata menyerahkan diri sebelum pukul 18.00 pada tanggal 9 November 1945. Mereka bahkan mengultimatum akan menyerang Surabaya secara besar-besaran pada tanggal 10 November 1945.
Tetap tenang, Bung Tomo mendorong rakyat Surabaya untuk melawan. Rakyat Indonesia memenangkan pertempuran besar pada 10 November 1945. Hari ini dikenal sebagai Hari Pahlawan.
11. Peristiwa Merah Putih yang Terjadi di Manado pada 14 Februari 1946
Belanda juga mencoba mengambil kembali kemerdekaan Indonesia di Manado di Sulawesi. Pada 14 Februari 1946, penduduk Sulawesi melakukan perlawanan dengan menyerbu markas militer Belanda di Teling, Manado.
Penyerbuan ini disebut sebagai Peristiwa Merah Putih karena orang-orang merobek bendera Belanda yang berwarna merah-putih-biru menjadi bendera merah putih.
12. Pertempuran Lautan Api di Bandung pada tanggal 23 Maret 1946.
Salah satu pertempuran paling terkenal, Bandung Lautan Api, dimulai pada 13 Oktober 1945 ketika pasukan Sekutu diboncengi NICA tiba di Bandung. Meskipun para pejuang diminta untuk meninggalkan wilayah Bandung Utara, mereka menolak.
Tentara Republik Indonesia (TRI) mengambil tindakan dan bersedia membuang Bandung. Namun, sebelum mereka meninggalkan Bandung pada tanggal 23 dan 24 Maret 1946, para pejuang menyerbu markas Sekutu dan membakar kota menjadi lautan api.
13. Perjanjian Linggarjati (15 November 1946):
Belanda terus berusaha menduduki wilayah Indonesia dan menolak mengakui secara de facto kemerdekaan Indonesia. Untuk menyimpulkan, Perjanjian Linggarjati dibuat di Kuningan, Jawa Barat, dari 10 hingga 15 November 1946, dan disahkan pada 25 Maret 1947.
Sutan Sjahrir mewakili Indonesia saat itu, dan Prof. Schermerhorn mewakili Belanda. Hasilnya adalah Belanda secara de facto mengakui Republik Indonesia sebagai Jawa, Madura, dan Sumatra. Indonesia adalah negara federal Republik Indonesia Serikat.
14. Perjanjian Renville (18 Januari 1948):
Pada 21 Juli 1947, Belanda kembali melancarkan serangan yang disebut Agresi Militer Belanda (AMB) I ke kota-kota besar di Jawa dan Sumatra, melanggar Perjanjian Linggarjati.
Komisi Tiga Negara (KTN) dibentuk oleh PBB, dengan anggota Richard C. Kirby dari Australia sebagai perwakilan Indonesia, Paul Van Zeeland dari Belgia sebagai perwakilan Belanda, dan Prof. Dr. Frank Graham dari Amerika Serikat sebagai penengah.
Kemudian terjadi perundingan, yang disebut Perjanjian Renville, karena terjadi di atas kapal USS Renville, yang dimiliki oleh Amerika Serikat, yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok pada 17 Januari 1948.
Pada 21 Juli 1947, Belanda kembali melancarkan serangan yang disebut Agresi Militer Belanda (AMB) I ke kota-kota besar di Jawa dan Sumatra, melanggar Perjanjian Linggarjati.
Komisi Tiga Negara (KTN) dibentuk oleh PBB, dengan anggota Richard C. Kirby dari Australia sebagai perwakilan Indonesia, Paul Van Zeeland dari Belgia sebagai perwakilan Belanda, dan Prof. Dr. Frank Graham dari Amerika Serikat sebagai penengah.
Kemudian terjadi perundingan, yang disebut Perjanjian Renville, karena terjadi di atas kapal USS Renville,
yang dimiliki oleh Amerika Serikat, yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok pada 17 Januari 1948.