Bekasi – Warga Tambun, Kabupaten Bekasi, mengeluhkan kondisi banjir yang semakin sering terjadi di wilayah mereka. Dalam dua minggu terakhir, mereka harus menghadapi banjir sebanyak dua kali, menyebabkan berbagai kerugian, baik secara materiil maupun aktivitas sehari-hari. Keluhan ini pun disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, baik melalui media sosial maupun perwakilan warga yang berharap adanya solusi konkret.
Salah satu warga Tambun, Rudi (45 tahun), mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi bukan hanya merendam rumah, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi dan pendidikan anak-anak. “Baru seminggu air surut, eh sekarang banjir lagi. Barang-barang banyak yang rusak, anak-anak susah sekolah, usaha juga terganggu. Kami ingin pemerintah benar-benar turun tangan mengatasi ini,” ungkapnya.
Banjir yang melanda Tambun disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, sistem drainase yang buruk, hingga penyempitan aliran sungai yang menyebabkan air meluap. Warga berharap pemerintahan Presiden Prabowo dapat segera mengambil langkah konkret untuk menangani masalah ini.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menyebabkan kemacetan di beberapa titik di Kabupaten Bekasi. Banyak warga yang terpaksa mengungsi sementara, sementara lainnya bertahan di rumah dengan kondisi yang memprihatinkan. “Kami butuh solusi jangka panjang, bukan hanya bantuan sementara,” ujar Siti (38 tahun), seorang ibu rumah tangga yang terdampak banjir.
Presiden Prabowo sebelumnya telah menegaskan komitmennya untuk memperbaiki infrastruktur dan sistem penanggulangan bencana di berbagai daerah, termasuk Jabodetabek. Warga Tambun berharap, di bawah kepemimpinan Prabowo, penanganan banjir bisa lebih efektif dengan langkah nyata seperti perbaikan drainase, normalisasi sungai, serta sistem peringatan dini yang lebih baik.
Hingga kini, pemerintah daerah bersama pihak terkait masih berupaya menangani dampak banjir dengan menyediakan posko darurat serta bantuan bagi warga terdampak. Namun, warga berharap adanya kebijakan jangka panjang agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan tiba.