Setelah gencatan senjata baru-baru ini di Gaza, Dewan Masjid Indonesia (DMI) berkomitmen untuk membangun sepuluh masjid semi-permanen di sana.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta pada hari Sabtu, Ketua Umum DMI Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa inisiatif ini dilakukan untuk menunjukkan dukungan kepada masyarakat Muslim Palestina yang terkena dampak konflik yang berlangsung lama.
Saat berbicara dalam pertemuan terbatas dengan beberapa pengurus Dewan Masjid Indonesia di kediaman pribadi JK di Jalan Brawijaya No. 6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada hari Sabtu, dia menyatakan, “Kehidupan spiritual adalah bagian penting yang harus dipulihkan, terutama bagi masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit seperti ini.”
Diharapkan pada Ramadan 1446 Hijriah, sebagian dari masjid yang akan dibangun di kamp pengungsian di Gaza sudah dapat digunakan.
Untuk memastikan bahwa program ini berjalan lancar, JK langsung berkomunikasi dengan perwakilan Hamas yang menguasai jalur Gaza pada Sabtu sore. Selain itu, mereka diharapkan segera menentukan lokasi masjid semi permanen tersebut.
Selain itu, keterangan tersebut menyatakan bahwa gencatan senjata menjadi momen penting bagi rakyat Palestina karena telah membuka jalan menuju perdamaian yang lebih permanen.
Namun, selama setengah tahun terakhir, konflik telah menghancurkan infrastruktur penting di Jalur Gaza, seperti rumah, sekolah, rumah sakit, jaringan air dan listrik, serta rumah ibadah, termasuk masjid dan gereja.
Masyarakat Palestina harus menjalani kehidupan yang penuh keprihatinan di tenda pengungsian karena keadaan ini.
Sehubungan dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW pada 27 Rajab 1446 H, Senin (27/1), Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia akan memulai kampanye untuk mengumpulkan dana untuk membangun 10 masjid semi permanen.
Wakil Ketua Umum PP DMI Rudiantara, Sekjen PP DMI Rahmat Hidayat, dan Direktur Program PP DMI Wijayanto hadir dalam rapat terbatas tersebut.