Pada Sabtu malam, 8 November 2025, Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memberikan taklimat kepada seluruh pimpinan dan kader partai di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor. Antara News+1
Dalam sambutannya, ia mengingatkan bahwa setiap kebijakan yang diambil partai harus berpihak kepada rakyat — bukan sekadar untuk memperoleh kekuasaan. kumparan+1
Poin‑Utama Pernyataan
-
“Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan,” ujar Prabowo dalam taklimat tersebut. Akurat+1
-
Ia menegaskan bahwa kekuasaan bukanlah tujuan akhir, tetapi alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat. Sindonews Nasional+1
-
Kepada kader‑kader Gerindra, ia menyampaikan bahwa perjuangan politik tidak cukup mengejar posisi atau jabatan; yang lebih penting adalah orientasi terhadap kepentingan rakyat dan arah perjuangan bangsa. Jawa Pos+1
Implikasi bagi Kader & Partai
-
Kader di semua tingkatan Partai Gerindra diperintahkan untuk memastikan bahwa kebijakan yang dijalankan benar‑benar membawa manfaat bagi rakyat, terutama yang kurang beruntung. Antara News
-
Peringatan ini juga menjadi penegasan bahwa kader partai tidak boleh menggunakan kekuasaannya untuk pribadi atau kelompok, melainkan harus berpihak kepada publik. Kompas TV
-
Partai Gerindra menegaskan bahwa menjadi bagian dari pemerintahan bukan hanya soal posisi tetapi tanggung jawab moral untuk mengubah kondisi sosial ekonomi nasional.
Pelajaran Penting
-
Kekuasaan sebagai alat: Pernyataan Prabowo menegaskan bahwa jabatan dan otoritas bukanlah akhir dari perjuangan politik. Kader partai harus melihat kekuasaan sebagai sarana melakukan perubahan positif.
-
Orientasi kebijakan ke rakyat: Partai politik dan pimpinan harus memastikan bahwa keputusan dan kebijakan yang dihasilkan memang memberi manfaat nyata bagi masyarakat, bukan hanya untuk mempertahankan kekuasaan.
-
Akuntabilitas kader: Setiap kader — eksekutif, legislatif, atau partai — harus memegang standar moral bahwa posisi mereka adalah amanah untuk rakyat.
-
Konsistensi tindakan dan narasi: Peringatan ini menjadi pengingat bahwa narasi politik (kepada rakyat) harus sejalan dengan tindakan nyata di lapangan agar kepercayaan publik terjaga.
Kesimpulan
Prabowo Subianto memberi arahan penting kepada kader Gerindra bahwa kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat kebaikan dan memberikan keadilan sosial. Pernyataan ini bukan semata retorika, tetapi pengingat strategis bagi partai dan para kadernya untuk menjaga orientasi politik yang berpihak kepada rakyat. Keberhasilan partai dan kader diukur bukan dari posisi yang diraih, tetapi dari dampak positif yang berhasil diwujudkan.
