Pertamina Imbau Lapor ke SPBU Jika Motor Brebet Usai Isi BBM

Surabaya — Pengendara sepeda motor di wilayah Jawa Timur semakin ramai mengeluhkan kendaraannya mengalami “brebet”, hilang tenaga atau bahkan mogok secara tiba-tiba setelah mengisi bahan bakar jenis ‎Pertalite. Menanggapi kondisi ini, ‎Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengimbau agar setiap pengguna yang mengalami kendala tersebut segera melapor ke SPBU tempat pembelian atau menghubungi pelayanan pelanggan melalui call center 135. Suara Surabaya

Kronologi Laporan Keluhan

Fenomena motor brebet ini mulai ramai dilaporkan dari kawasan Bojonegoro dan Tuban. Seorang mekanik bengkel di Bojonegoro mencatat bahwa sejak Jumat (24 Oktober 2025), sekitar 45 unit motor masuk dengan keluhan seragam: tarikan berat, mesin tersendat, hingga busi cepat hitam.
Sementara itu, warga Surabaya dan Lamongan mengaku motornya tiba-tiba brebet setelah mengisi Pertalite di SPBU lokal. Satu pemilik motor bahkan menyebut harus antre ke bengkel malam hari.

Imbauan Pertamina

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, ‎Ahad Rahedi, menyatakan bahwa pihaknya telah membuka posko layanan konsumen dan memulai pendataan terkait keluhan.

“Jika ada masyarakat yang motornya bermasalah setelah isi BBM jenis Pertalite, mohon segera kembali ke SPBU tersebut untuk melapor. Kami butuh data: nama, waktu pembelian, jenis produk, serta nota transaksi,” ungkap Ahad.
Pertamina juga menyebut akan menelusuri distribusi produk hingga ke mobil tangki pengantar untuk melihat apakah ada penyimpangan rantai distribusi. Suara Surabaya

Analisis Masalah & Skenario Penyebab

Berdasarkan data lapangan dan mekanik bengkel, beberapa indikasi penyebab munculnya motor brebet adalah sebagai berikut:

  • Tangki bahan bakar dan busi motor ditemui dalam kondisi kotor atau terdapat sedimen, menunjukkan pembakaran tidak sempurna.

  • Ada dugaan bahwa bahan bakar dari SPBU tertentu tercampur air atau aditif lain yang merusak sistem injeksi motor.

  • Meski mayoritas laporan terkait Pertalite, ada juga kasus yang muncul pada pengguna ‎Pertamax—meski jumlahnya lebih kecil.

Dampak Bagi Pengguna & SPBU

Pengguna motor yang menghadapi kondisi ini menghadapi beberapa kerugian nyata:

  • Biaya perbaikan mendadak untuk busi, filter bensin, bahkan pengurasan tangki.

  • Resiko tertinggal dalam mobilitas harian, terutama bagi ojek daring atau pengguna motor sebagai transportasi utama.

  • Pengguna SPBU yang mengalami kendala bisa kehilangan kepercayaan terhadap produk BBM dan pelayanan SPBU tersebut.

Dari sisi SPBU dan distribusi BBM, kasus ini memunculkan tantangan besar: menjaga kualitas BBM subsidi, memastikan penyaluran yang tepat, dan merekonstruksi kepercayaan konsumen.

Langkah Tindak Lanjut & Tips Pengguna

Pertamina menyarankan agar pengendara melakukan hal-hal berikut:

  • Simpan nota pembelian dan detail waktu serta liter BBM saat terjadi masalah.

  • Segera laporkan ke SPBU tempat pembelian dan/atau ke call center 135 agar data bisa diverifikasi.

  • Jika motornya mulai brebet sesudah isi BBM, hindari penggunaan BBM yang sama dari SPBU yang sama hingga hasil pengecekan keluar.

  • Bagi pemilik motor dengan sistem injeksi: rutin lakukan servis, cek busi & filter bensin saat muncul gejala tarikan berat atau sistem mati mendadak.

Kesimpulan

Kasus “motor brebet” setelah pengisian Pertalite ini menjadi sorotan serius di Jawa Timur. Tanggapan cepat dari Pertamina dengan membentuk posko dan menyiapkan proses investigasi menunjukkan bahwa masalah ini bukan sekadar rumor lokal. Bagi pengguna motor, tindakan proaktif seperti pelaporan dan menjaga riwayat pembelian BBM bisa sangat membantu. Bagi Pertamina dan SPBU, ini saatnya memperkuat kontrol mutu dan transparansi distribusi BBM agar kepercayaan publik tetap terjaga.